CINDOLO' NA TAPE
Sabtu, 01 November 2014
CINDOLO'NA TAPE
TTL MOTOR DC
MOTOR DC
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
sebuah motor DC memiliki tiga komponen utama:
1. Kutub medan.
Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang
stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan.
Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan.
Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.
2. Dinamo.
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan
beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub N utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
3. Commutator.
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
MOTOR LISTRIK DC
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
1. Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan
2. Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan. Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC. Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam persamaan
berikut:
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited.
Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt
Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
Karakteristik Motor DC Shunt
Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):
1. Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang, dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
2. Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).
Motor DC daya sendiri: motor seri
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo. Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997;
L.M. Photonics Ltd, 2002):
3. Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
4. Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist.
Karakteristik Motor Seri DC
Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo (A). Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).
Jumat, 31 Oktober 2014
TTL GENERATOR DC
GENERATOR DC
1. Definisi Generator
- Generator ialah suatu mesin yang mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga listrik.
Energi Mekanis GENERATOR Energi Listrik
- Tenaga mekanis : memutar kumparan kawat penghantar dalam medan
magnet ataupun sebaliknya memutar magnet diantara kumparan
kawat penghantar.
- Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut adalah arus
searah (DC) atau arus bolak-balik (AC), hal ini tergantung dari susunan
atau konstruksi dari generator, serta tergantung dari sistem
pengambilan arusnya.
2. Bagian-bagian/Struktur Generator DC
1. ROTOR : bagian Generator DC yang berputar
◦ Poros
◦ Inti
◦ Komutator
◦ Kumparan/Lilitan
2. STATOR : bagian Generator DC yang diam
◦ Kerangka
◦ Kutub Utama dan Belitan
◦ Kutub Bantu dan Belitan
◦ Bantalan dan Sikat
3. CELAH UDARA : ruangan antara Stator dan Rotor
3. Prinsip Kerja Generator DC
Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator ialah
Percobaan Faraday.
Percobaan Faraday membuktikan bahwa pada sebuah
kumparan akan dibangkitkan GGL Induksi apabila jumlah
garis gaya yang diliputi oleh kumparan berubah-ubah.
Ada 3 hal pok ok terkait dengan GGL Induksi ini, yaitu :
1. Adanya flux magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.
2. Adanya kawat penghantar yang merupakan tempat terbentuknya
EMF.
3. Adanya perubahan flux magnet yang melewati kawat penghantar
listrik.
PRINSIP KERJA GENERATOR DC
- Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub
tersebut, dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan
timbul EMF.
- Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi
A-B dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
- Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu
putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
- GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan
perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :
4. Reaksi Jangkar pada Generator DC
- Sikat berada di tengah tegak lurus fluks. Jangkar dalam keadaan diam
- Maka : E=0 dan Ia=0
- Kemudian jangkar diputar searah jarum jam maka : E≠0 , Ia≠0 ,
Φ=f(Ia). Arah fluks tegak lurus fluks medan, disebut fluks lintang.
- Sikat tidak berada tegak lurus fluks magnet, maka pada sikat timbul
percikan bunga api karena perpindahan komutasi tegangan ≠ 0.
- Cara mengatasi bergesernya garis netral adalah dipasang kutub bantu
yang arah medannya melawan reaksi jangkar.
- atau dipasang belitan kompensasi yang akan menimbulkan medan
magnet, dan arahnya dibuat sedemikian rupa sehingga melawan reaksi
jangkar.
5. Jenis-jenis Generator DC
A. Generator DC dengan penguat terpisah
B. Generator DC dengan penguat sendiri
a. Generator DC Shunt
b. Generator DC Seri
c. Generator DC Kompon (campuran)
A. Generator DC dengan penguat terpisah
• Generator DC dengan penguat terpisah yaitu bila
arus kemagnetan diperoleh dari sumber tenaga
listrik arus searah di luar generator.
• Generator DC dengan penguat terpisah hanya
dipakai dalam keadaan tertentu. Dengan
terpisahnya sumber arus kemagnetan dari
generator, berarti besar kecilnya arus kemagnetan
tidak terpengaruh oleh nilai-nilai arus ataupun
tegangan generator.
B. Generator DC dengan penguat sendiri
- Disebut sebagai Generator DC dengan penguat
sendiri, bila arus kemagnetan bagi kutub-kutub
magnet berasal dari generator DC itu sendiri.
- Pengaruh nilai-nilai tegangan dan arus generator
terhadap arus penguat tergantung cara bagaimana
hubungan lilitan penguat magnet dengan lilitan
jangkar.
6. Efisiensi Generator DC
a. Rugi-rugi Tembaga :
◦ Rugi-rugi Jangkar, Pj = Ia . Ra Watt
◦ Rugi-rugi Shunt, Psh = Ish . Rsh Watt
◦ Rugi-rugi Seri, Ps = Is . Rs Watt
b. Rugi-rugi Inti :
◦ Rugi-rugi Hysterisis
◦ Rugi-rugi Eddy current
c. Rugi-rugi Mekanis :
◦ Rugi-rugi gesekan poros
◦ Rugi-rugi angin akibat putaran jangkar
◦ Rugi-rugi gesekan akibat gesekan sikat dengan
komutator
Diagram aliran daya generator DC
Perhitungan Efisiensi Pada Generator DC
- Rugi besi dan gesekan, Pg = Pm – Pj
- Rugi tembaga total, Pt = Pj - Pout
KERJA PARALEL GENERATOR DC
- Beberapa generator DC dapat kita operasikan secara paralel.
Dengan tujuan untuk menjaga kontinuitas pasokan daya listrik, dan
memasok beban yang cukup besar melebihi kapasitas yang
mungkin dipasok oleh satu generator saja.
- syarat-syarat pengoperasian paralel generator :
• Terminal-terminal generator harus dihubungkan dengan kutubkutub
yang sama polaritasnya.
• Tegangan kerja generator sama. Jika 2 generator / lebih diparalel
maka arusnya menjadi ; Ig1 + Ig2 = Itotal
Contoh :
Sebuah generator shunt 100 Kw, 250 V, pada jangkar diinduksikan tegangan 285
V,dengan rated load.
- Tentukan tahanan jangkar dan VR jika arus medan shunt 6 A dan tegangan tanpa
beban 264 V
Langganan:
Postingan (Atom)